Senin, 01 Oktober 2012

sejarah semar

Kyai Semar atau dengan gelarnya di sebut Sanghyang ISMAYA adalah salah satu tokoh yang sangat di idolakan masyarakat Jawa khususnya para pelaku spiritual.
Memang dalam sastra Pewayangan India, Semar tidak ada karena Semar Ada di tanah Jawa dan di sandingkan dengan cerita pewayangan.
Di mulai dari nabi ADAM AS.

Nabi Adam berputra Sis
Sis berputra Sang Hyang Nurcahyo.
Sang Hyang Nurcahyo berputra Nurasa.
Nurasa Berputra Sang Hyang Wening.
Sang Hyang Wening berputra Sang Hyang Tunggal.

Nah dari Sang Hyang Tunggal ini Mencipta rasa bathin dan akhirnya menurunkan sebutir telur Nur.
Di Kayangan telur tersebut terbagi.
Kulit luarnya menjadi Batara Catur Goro atau di sebut TOGOG.
Kulit telurnya Menjadi Batara Ismaya atau di sebut SEMAR
Putih telurnya Menjadi Batara Sarawito atau di sebut MBILUNG.
Kuning Telurnya menjadi Batara Guru.
Sedang Sukmanya menjadi CAHYO BRO MARKOTO atau Cahaya yang tak terbilang sebagai Titisan Sanghyang Wenang.

Dimana kalau di kupas semua itu akan menjadi sebuah Ilmu Kejawen yang jarang di ketahui orang dan sudah langka. Namun disini aku tidak akan membicarakan tentang hal itu.
Kembali ke topik awal lagi.

Karena Semar berwajah sederhana dan tidak menyukai hal kemewahan maka tahta Kayangan Suralaya di serahkan pada si bungsu atau adik ragil Batara Guru .
Sedang Semar, Togog dan Mbilung turun ke duania.
Di dunia mereka mengadakan kesepakatan.
Togo dan Mbilung di beri pilihan oleh Semar. Mau mengikuti Ratu Miskin tapi menangan dalam setiap pertarungan, atau mengikuti Ratu kaya tapi selalu kalah dalam setiap peperangan.
Karena Togog dan Mbilung itu selalu memanjakan Nafsu makannya maka Togog dan Mbilung memilih Mengiluti Ratu Kaya meski selalu kalah dalam setiap peperangan. Yaitu Ratu-ratu di luar Jawa.

Sedang Semar Memilih mengikuti Ratu Miskin tapi selalu menang dalam setiap peperangan yaitu momong Wiji Ratu Tanah Jawa. Yang pertama kali di ikuti adlah Bambang Bermani.

Maka dalam setiap kisah pewayangan apabila yang di mong Togog dan Mbilung bertarung dengan yang di mong Semar meski yang di mong Semar itu bayi, maka yang di mong Togog dan Mbilung pasti kalah.

Saat turun ke dunia, Semar bertemu dengan dua orang pangeran dari negeri Atas Angin yang suka berbuat jahat.
Pada waktu itu sedang membegal (mencegat orang-orang yang lewat untuk di rampok) di jalan.
Oleh semar yang besar di banting dan di jepit pada batang pohon dan di tarik. akhirnya badannya jadi Panjang.
Sedang adiknya di injak kakinya sehingga pincang.
Karena sudah tobat maka Semar menawari jadi anak angkatnya.
setelah mau, maka yang besar dinamakan Petruk dan yang kecil dinamakan Gareng.
Statusnya kemudian di balik.
Yang kecil menjadi kakaknya dan yang besar di jadikan adiknya.

Setelah Kyai Semar mendapatkan 2 anak angkat dan sembari momong Wiji Ratu Tanah Jawa bernama Bambang Bermani, pada saat siang yang terik, Berjalanlah Kyai Semar sambil memikirkan, "kenapa ...kok hanya memomong orang lain dan tidak momong diri sendiri"
Kemudian dengan Mengheningkan cipta, Kyai Semar "menyedo" (mencipta dari rasa bathinnya) atau mencipta bayangannya sendiri menjadi seorang anak yang mirip dengan dirinya.
Karena tercipta dari bayangannya maka di beri nama BAGONG yang terdiri dari nama BA = Besar dan GONG = Ghaib.
Siapa yang di ikuti Bagong maka memiliki Kekuatan Ghaib yang besar.

Karena tercipta dari bayangannya sendiri maka segala tingkah polah Bagong tidak akan bikin kualat.
Jadi ketiga putra Kyai Semar memiliki nama yang mendukung seorang calon Raja mendapatkan Wahyu.
Wah kalau di teruskan bakal Panjang.
Kukira segitu saja ringkasan cerita Silsilah Kyai Semar.

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/2118537-silsilah-semar-atau-betara-ismaya/#ixzz287CV0lD6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar