WUKU DAN KELAHIRAN
Tiap-tiap wuku mempunyai watak sendiri-sendiri. Watak wuku dapat dipergunakan untuk mengetahui dasar watak bayi lahir :
1. Sinta..dewanya
sangyang Yamadipati = wataknya seperti raja dan pendita, banyak
kemauan, keras, cepat bahagia, bakat kaya harta benda. Memanggul tunggul
= mudah mendapatkan kesenangan hidup. Kaki belakang direndam dalam air =
perintahnya panas didepan dingin belakang. Pohonnya : Kendayakan = jadi
pelindung orang susah, dan orang minggat.
Burungnya
: Gagak = mengerti petunjuk gaib. Gedungnya didepan = memperlihatkan
simbul kekayaannya, pradah hanya lahir. Bahayanya : Berada di
pertengahan umur. Tangkalnya : selamatan nasi pulen beras sepitrah
dikukus, lauknya daging kerbau seharga 21 keteng dimasak pindang,
membelinya tidak menawar. Selawatnya 4 keteng. Doanya : Tolak bilahi.
Candranya : Endra = gemar bertapa brata, angkuh, suka kepada kepanditan.
Ketika kala wuku berada ditimu laut, selama 7 hari tak boleh mendatangi
tempat kala.
2. Landep.dewanya
sangyang Mahadewa = bagus rupanya, terang hatinya, gemar bersemadi.
Kakinya direndam dalam air = perintahnya keras didepan dingin
dibelakang, kasih sayang. Pohonnya : Kendajakan = jadi pelindung orang
sakit, orang sengsara dan orang minggat. Burungnya : Atatkembang = jadi
kesukaan para agung, jika menghambakan diri jadi kesayangan. Gedungnya
didepan = memperlihatkan kekayaannya, pradah hanya lahir.
Bahayannya
: korobohan pohon. Tangkalnya : Selamatan tumpeng beras sepitrah
dikukus. Lauknya daging rusa dicacah lalu dibakar. Selawatnya 4 keteng.
Doanya : Kabul. Candranya : Surating raditya = tajam ingatannya, dapat
mengerjakan segala pekerjaan, dapat menggrirangkan hati orang lain.
3. Wukir.dewanya
sangyang Mahayekti = besar hatinya, menghendaki lebih dari sesama.
Tunggalnya : didepan = akhirnya hidup senang. Menghadapi air di jembung
besar = baik budi pekertinya. Pohonnya : Nagasari = bagus rupaya,
sopan-santun, jika bekerja dicintai oleh majikannya. Burungnya : Manyar =
tak mau kalah dengan sesama, dapat mengerjakan segala pekerjaan.
Gedungnya didepan = memperlihatkan kekayaannya, pradah hanya lahir.
Bahayanya : dianiaya.
Penangkalnya
: selamatan nasi uli, beras sepritah dikukus, daging ayam ayam putih
dimasak pakai santan dan sayur lima macam. Selawatnya 4 keteng. Doanya
rajukna. Candranya : Gunung artinya jika didekati sulit dan berbahaya
jika dilihat dari jauh menyedapkan pemandangan. Ketika kolo wuku berada
ditenggara, dalam 7 hari tidak boleh mendatangi tempat kolo.
4. Kurantil.dewanya
sangyang Langsur = pemarah. Memanggul tunggal = akhirnya mendapat
kesenangan hidup. Air dalam jimbung besar disebelah kiri = serong
hatinya. Pohonnya : Ingas = tak dapat untuk berlindung, karena panas.
Burungnya : Salinditan = tangkas. Gedungnya terbalik didepan = murah
hati. Bahayanya : jatuh memanjat.
Penangkalnya
: selamatan tumpeng beras sepitrah dikukus, lauknya daging ayam lereng
dipecal. Selawatnya 7 keteng. Doanya : rajukna dan pina. Candranya :
Woh-wohan = tak tentu rejekinya.Ketika kolo wuku berada dibawah, dalam 7
hari tak boleh turun dari gunung dan tak boleh menggali tanah.
5. Tolu.dapat
menyenangkan hati orang lain, kalau marah berbahaya, tak dapat dicegah,
Tunggulnya : dibelakang = kebahagiannya terdapat dibelakang hari.
Pohonnya : Wijayamulya = sangat indah rupanya, tajam roman mukanya,
tinggi adat-istiadatnya, teliti, suka pada kesunyian, selamat hatinya.
Burungnya : Branjangan = riang tangan, cepat bekerjanya. Gedungnya
didepan = suka memperlihatkan kekayaannya, pradah hanya lahir. Bahayanya
= ditanduk atau disiung.
Penangkalnya
: selamatan nasi uduk beras sepitrah dikukus, lauknya daging ayam
dimasak dengan santan. Selawatnya 3 keteng. Doanya : Kabul. Candranya :
Wangkawa = angkuh, tidak tetap, suka bohong.Ketika kolo wuku berada
dibarat-laut, dalam 7 hari tak boleh mendatangi tempat kala.
6. Gumbreg.dewanya
sangyang cakra = keras budinya, segala yang dikehendakinya segera
tercapai, tak mau dicegah, pengasih. Kakai sebelah yang didepan direndam
dalam air = perintahnya dingin didepan, panas dibelakang. Pohonnya :
beringin = jadi pelindung keluarganya, budinya tinggi. Burungnya : ayam
hutan = liar, dicintai oleh para agung, suka tinggal ditempat sunyi.
Gedungnya dikirikan = penyayang, jika marah taka sayang kepada harta
bendanya.
Bahayanya
: tenggelam atau kejatuhan dalam. Tangkalnya : selametan nasi pulen
beras sepitrah dikukus, lauknya daging ayam berumbun yang masih muda dan
daun-daun 9 macam. Selawatnya 4 keteng. Doanya : Rajukna. Candranya :
Geter nekger ing wijati = hening pikirannya, perkataannya nyata
redhoan.Ketika “kala wuku” berada di Selatan menghadap utara, dalam 7
hari tidak boleh memandang wajah kala.
7. Warigalit,
dewanya sangyang asmara = bagus rupanya,senang asmara, cemburuan,
hatinya mudah tersentuh, Pohonnya : sulastri = bagus rupanya, banyak
yang cinta. Burungnya : kepodong – cemburuan, tak suka berkumpul dengan
orang banyak. Bahayanya : tersangkut suatu perkara.
Tangkalnya
: selametan nasi urap beras sepitrah dikukus, lauknya daging kerbau
ranjapan (pembelian bersama-sama), dimasak getjok. Selawatnya 8 keteng.
Doanya : tolak bilahi. Candranya : kaju kemladean ngajak sempal =
dimana-mana dapat tumbuh. Ketika “kala wuku” berada diatas, dalam 7 hari
tidak boleh mendatangani tempat kala
8. Warigagung,
dewanya sanghyang mahajekti = berat tanggungannya, berkeinginan.
Tunggulnya : dibelakang – rejekinya dibelakang hari. Pohonnya : cemara =
rame bicaranya, lemah lembut perintahnya dan dihormati. Burungnya :
betet = keras kemauannya, pandai mencari kehidupan. Gedungnya dua buah
dibelakang dan didepan = ichlasnya hanya setengah. Bahayanya : dimarahi
temannya.
Penangkalnya
: selamatan nasi uduk bers sepitrah dikukus, lauknya daging bebek
dimasak gurih dan daun-daunan 5 macam. Selawatnya 5 keteng. Doanya :
rasul. Candranya : Ketug lindu = menepati perkataannya, jika marah
menakutkan, tidak mau menerima takdir. Ketika “kala wuku” berada di
utara menghadap ke selatan, dalam 7 hari tidak boleh mendatangani tempat
kala.
9. Julungwangi, dewanya
sanghyang sambu = tinggi perasaannya, tidak boleh disamai. Mengahadap
air dijembung = pradah ikhlasan, akan tetapi harus diperlihatkan harum =
dicintai oleh orang banyak. Burungnya kutilang = banyak bicara dan
perkataannya dipercayai orang, dicintai para pembesar.
Bahayanya
: diterkam harimau. Tangkalnya : selamatan nasi pulen beras sepitrah
dikukus, lauknya daging ayam brumbun dan uang suwang (+/- 81 ½ sen).
Selawatnya : kucing. Doanya Tolak bilahi. Candranya : kasturi arum
angambar = segala kehendaknya belum terjadi telah tersiar banyak yang
cinta.
10 Sungsang,
dewanya sanghyang gana = pemaranh, gelap hati. Air dijebung didepannya
+/- pradah, ikhlasan, harus diperlihatkan pemberiannya, banyak
rejekinya. Pohonnya : tanganan = tak suka menganggur, keras budinya,
suka kepada kepunyaan orang lain. Burungnya : nori = pemboros, jauh
kebahagiaannya, murka. Gedungnya terbalik dibelakang = ikhlasan dengan
tidak pakai perhitungan.
Bahayanya
: kena besi. Tangkalnya : selamatan nasi megana dan tumpeng betas 2
pitrah, daun-daunan 9 macam dicampur dalam tumpeng. Selawatnya 10
keteng. Doanya : Kabul. Candranya : sekar wora-wari bang = besar
amarahnya, tetapi mudah dicegah. Ketika “kala wuku” berada di timur
dalam 7 hari tidak boleh mendatangani tempat kala.
11. Galungan,
dewanya sangyang Komajaya = teguh hatinya, dapat melegakan hati orang
susah, cinta pada perbuatan baik, jauh kepada perbuatan jahat. Memangku
air dalam bokor =suka bersedekah, pengasih, namun sedikit rejekinya.
Pohonnya : Tanganan = ringan tangan, keras budinya, gampang suka pada
kepunyaan orang lain. Burungnya : Bido = besar nafsunya, murka.
Bahayanya
: berselisih.Penangkalnya : selamatan nasi beras sepitrah dikukus,
lauknya daging kambing. Doanya : Selamat pina. Candranya : peksi wonten
ing luhur = jika mencari hasil dengan menundukkan kepala, sebab
gora-goda. Ketika kolo wuku berada di selatan daya, dalam 7 hari tak
boleh mendatangi tempat kala.
12.Kuningan,
dewanya sangyang Indra = melebihi sesama, tinggi derajatnya. Pohonnya :
Wijayakusuma = rupanya sangat indah, sangat puaka, tinggi budinya dan
teliti, menghindari keramaian, selamat hatinya. Burungnya :
Urang-urangan = cepat bekerjanya, lekas marah, pemalu.
Gedungnya
dibelakang, jendelanya tertutup = hemat. Bahayanya =
diamuk..Penangkalnya : selamatan nasi punar beras sepitrah dikukus,
lauknya daging kerbau membelinya beramai-ramai, digoreng. Selawatnya 11
keteng. Doanya : Kabul. Candranya : Garojogan = rame bicaranya, banyak
bohong.Ketika kolo wuku berada di Barat, dalam 7 hari tak boleh
mendatangi tempat kala
13. Langkir,
dewanya sangyang Kala menggigit bahunya sendiri = besar nafsunya, tidak
sayang kepada badannya sendiri, yang melihat takut, buruk
adat-istiadatnya, tidak mau menurut, murka, banyak larangan. Pohonnya :
Ingas dan cemara tumbang = panas hati, tak boleh didekati orang,
Penangkalnya
: selamatan nasi uduk beras sepitrah dikukus, lauknyadaging kambing dan
ikan dimasak pakai santan, sayuran secukupnya. Selawatnya 5 keteng.
Doanya : Slametpina. Candranya : Redi gumaludug = bicaranya menakutkan,
tetapi tidak mengapa.Ketika kolo wuku berada di selatan daya, dalam 7
hari tak boleh mendatangi tempat kala.
14. Mandasia,dewanya
sangyang Brama, kuat budinya, pemaran, tak mau memberi ampun, jika
marah tak dapat dicegah, tegaan. Pohonnya : Asam = kuat dan dicintai
orang banyak, jadi pelindung sengsara. Burungnya : Platukbawang = kuat
budinya, cepat pekerjaannya, tidak sabaran. Gedungnya terguling didepan =
hemat dan banyak rejekinya. Bahayanya : Kena api dan dijahili orang.
Penangkalnya
: selamatan nasi merah beras sepitrah dikukus, sayur bayam merah,
daging ayam merah dipindang dan bunga setaman yang merah. Selawatnya
uang baru 40 keteng. Doanya : Slamat. Candranya : Watu item munggeng
papreman lan wreksa gung lebet tancepnya = sabar, tetapi jika marah
kejam.Ketika kolo wuku berada diatas, dalam 7 hari tak boleh mendatangi
tempat kala.
15. Djulungpujut,
dewanya sangyang guretno, = suka kepada keramaian, tersiar baik,
mempunyai kedudukan yang lumayan. Menghendaki bukit = besar kemaunnya,
tak suka diatasi, menghendaki memerintah. Pohonnya : Rembuknya = indah
warnanya, tidak berbau, dimana-mana jadi kunjungan orang.
Burung
: Prijohan = besar kemauannya, halus budinya. Bahayanya :
diteluhPenangkalnya : selamatan tumpeng beras sepitrah dikukus, daging
ayam merah dipanggang, daun- daunan 9 macam. Selawatnya 30 keteng.
Doanya : Balasrewu dan Kunut. Candranya : Palwa ing samodra =
kesana-kemari mencari nafkah, rejekinya tidak kurang.Ketika kolo wuku,
berada di utara dan selatan, dalam 7 hari tak boleh mendatangi tempat
kala.
16. Pahang,
dewanya sangyang tantra = perkataannya melebihi sesama, tidak sabaran
menepati janji. Jembungnya disebelah kiri dibelakangnya = suka jalan
serong. Memanggul senjata tajam = waspada, kasar perkataannya, panas
hati, suka bertikai. Pohonya : Kendayaan = jadi pelindung orang sakit,
orang sengsara dan orang minggat. Burung : Cocak = gelatak bicaranya.
Gedung telentang = boros.
Bahayanya
: dianiaya.Penangkalnya : selamatan nasi uduk beras sepitrah, lauknya
daging ayam dimasak sansan, daun-daunan 11 macem. Selawatnya 9 keteng.
Doanya : Rasul.Candranya : Pulo katinggal saking tebih = tersiar semua
tingkah lakunya, lahirnya suci, batinnya kotor, angkuh, selalu
susah.Ketika kolo wuku berada di Barat-Laut dalam 7 hari tak boleh
mengunjungi tempat kala.
17. Kuruwelut,
dewanya sanhyang wisnu : tajam ciptanya, tinggi dan selamat budinya,
melebihi sesama dewa. Memanggul : cakra = tajam hatinya, berhati-hati.
Pohonnya : parijata = jadi pelindung dan besar kebahagiaannya. Burungnya
: puter = jika berbicara mula-mula kalah, akhirnya menang, tidak pernah
bohong, tidak suka terhadap perkataan yang remeh. Gedungnya didepan =
memperlihatkan kekayaannya, puaka tak dapat dipermudah.
Bahayanya
: kena racun daun. Tangkalnya : selamatan bermacam-macam sayuran, jajan
pasar, sekar boreh, tindihnya uang lama sebaranDoanya : tawil.
Candranya : tirta wening = sedikit bicaranya, suci hatinya, diturut
perintahnya, jadi tempat pengungsian. Ketika “kala wuku” berada diatas,
dalam 7 hari tidak boleh mendatangitempat kala.
18. Mrakeh,
dewanya sangsyang surenggana = tawakal hatinya, agak ingatan,
berkesanggupan, berani kepada kesulitan. Tunggulnya membalik = lekas
hidup senang. Pohonnya : Trengguli = buahnya tidak berguna. Tak
mempunyai burung = tak boleh disuruh jauh, tentu mendapat bahaya.
Gedungnya dipanggul = memperlihatkan pemberian. Bahayanya : tenggelam.
Tangkalnya : selamatan nasi uduk, daging ayam mulus dimasak dengan
santan dan bermacam-macam ketan. Selawatnya 100 keteng.Doanya : tolak
bilahi. Candranya : pandam ageng amerapit = tawakal, mempunyai hati
kasihan kepada orang miskin. Ketika “kala wuku” berada di utara, dalam 7
hari tak boleh mendatangi tempat kala.
19. Tambir,
dewanya sanghyang siwa = lahir dan batinnya terkadang berlainan.
Pohonnya : Upas = bukan tempat perlindungan, tajam perkataannya.
Burungnya : prenjak = tahu petunjuk gaib, suka membuat perkabaran yang
mengherankan, . Gedongnya ditengah = tinggi percaya dirinya Bahayanya :
terkena pasangan. Tangkalnya : selamatan nasi pulen beras sepitrah
diliwet, lauknya daging bebek dan ayam dipindang, kuah merah dan putih
dan ketimun 25 buah.
Selawatnya
: pisau baja dan jarum satu. Doanya : slamet dina. Candranya : idune
lir upas ratjun = dihargai semua perkataannya. Ketika “kala wuku” berada
di barat daya, dalam 7 hari tidak boleh mengunjungi tempat kala.
20. Madangkungan,
dewanya sanghyang basuki : ahli bicara, tawakal, tetap hatinya.
Pohonnya : plasa = hanya jadi perhiasan hutan, tidak ada gunanya.
Burungnya : pelug = suka tinggal di air, suka tinggal ditempat sunyi.
Gedungnya di atas = mendewa-dewakan kekayaannya, tawakal, hemat.
Bahayanya : dibunuh pada waktu malam. Tangkalnya
Selamatan
nasi punar beras sepitrah dikukus, lauknya daging ayam kuning (wiring
kuning) dan berumbun, digoreng, jenang merah pada waktu hari
kelahirannya. Selawatnya : 5 keteng. Doanya : ngumur. Candranya :
umajang kang tetabuhan = menepati perkataan, dan dapat menyenangkan hati
orang lain. Ketika “kaa wuku” berada di timur, dalam 7 hari tak boleh
mendatangi kala
21. Maktal,
dewanya sanghyang sakri = lurus hatinya, baik pekerjaannya. Pohonnya :
nagasari = bagus rupanya, lemah lembut tutur katanya, dicintai oleh
pembesar. Burungnya : ayam hutan = liar dan tinggi budinya, banyak
tanda-tandanya akan mendapat bahagia, suka tinggal ditempat sunyi.
Gedungnya ditumpangi tunggal = kaya benda dan dihormati. Bahayanya =
bertikai.
Tangkalnya
: selamatan nasi uduk, daging ayam dan bebek dimasak 2 macam, dipindang
dan dimasak dengan santan, niatnya : ngrasul. Selawatnya 4 keteng.
Doanya : rasul. Candranya : lesus awor lan pancawara = lebar
pemandangannya, dalam pikirannya. Ketika “kala wuku” berada di timur
laut, dalam 7 hari tak boleh mendatangi kala
22. Wuje,
dewanya betara kuwera = menggirangkan hati orang lain, perkataannya
lurus dan mengherankan, singkat hati, tetapi sebentar baik. Memasang
keris terhunus disebelah kaki = waspada dan tajam hatinya. Pohonnya :
Tal = panjang umurnya, besar tanda kebahagiannya, kuat dan tetap
hatinya. Burungnya : gogik = cemburuan, tak suka kepada keramaian.
Gedungnya terlentang didepan = pengasih.
Bahayanya
: diteluh. Tangkalnya : selamatan jajan pasar secukupnya dan
bermacam-macam ketan seharga sataksawe (+/- 10 sen). Yang dibeli dahulu
madu untuk selanunggal rum arum = peteng hati, sukar dijalani, suka
kepada bau harum, besar kehendaknya. Ketika “kala wuku “ berada di
barat, dalam 7 hari tak boleh mendatangi tempat kala.
23. Manahil,
dewanya sangyang Citragatra = menjunjung diri sendiri, dapat berkumpul
ditempat ramai, bakat angkuh, selalu bersedia-sedia untuk membela diri.
Air dijembung dibelakangnya = Arum perintahnya, akan tetapi tak
mempunyai pangkat. Memangku tombak terhunus = waspada dan tajam hatinya.
Pohonnya
: Tageron = sedikit faedahnya, liat hatinya. Burungnya : Sepahan = liar
budinya, tajam pikirannya. Bahayannya : terkena senjata
tajam.Penangkalnya : selamatan nasi liwet beras sepitrah, lauknya daging
ayam dan ikan, sayuran secukupnya, sambal gepeng. Selawatnya 8 keteng.
Doanya : Selamat tolak bilahi. Candranya : Trenggana abra ing wijit =
sabar segala kemauannya, tak suka menganggur, banyak kemauannya.Ketika
kala wuku berapa di Tenggara, dalam 7 hari tak boleh mendatangi tempat
kala.
24. Prangbakat,
dewanya sangyang Bisma = pemarah, tangkas, pemalu, memperlihatkan watak
prajurit, menghendaki jadi pemimpin orang, lurus pembicaraannya, segala
yang dikehendaki tak ada sukarnya. Kakinya kanan direndam dalam air
jembung = perintahnya dingin didepan panas dibelakang. Pohonnya :
Tirisan = panjang umurnya, cukup rejekinya, tetap pikiranya.
Burungnya
: urang-urangan = cepat kerjanya. Bahayanya : memanjat atu karena
tingkahnya sendiri. Tangkalnya : selamatan nasi tumpeng beras sepitrah,
lauknya daging sapi, dimasak bumbu manis, sayuran secukupnya. Selawatnya
: pacul. Doanya : aelamat pina. Candranya : wesi trate pulasani = keras
hatinya, cepat kerjanya, pemberi, jujur, belas kasihan. Ketika “kala
wuku” berada dibawah, dalam 7 hari tak boleh turun dari gunung dan
menggali tanah.
25. Bala,
dewanya batari Durga = suka berbuat huru-hara,membuat berita, jahil,
suka bercampur dengan kejahatan, tak ada yang ditakuti, pandai sekali
bertindak jahat. Pohonnya : cemara = ramai bicaranya, lemah lembut
perintahnya dan dihormati.
Burungnya
: Ayam hutan = liar budinya, dicintai oleh pembesar, tinggi budinya,
banyak tanda-tanda akan mendapat bahagia, suka tinggal ditempat yang
sunyi. Gedungnya didepan = memperlihatkan kekayaannya, pradah dilahir.
Bahayanya : diteluh dan kena upas.Penangkalnya : selamatan nasi tumpeng
beras sepitrah dikukus, sayur 7 macam, panggang ayam hitam. Selawatnya
40 keteng. Doanya : Rajukna : Udan salah mangsa = rejekinya dari jual
beli.Ketika kala wuku berada di Barat-Laut, dalam 7 hari tak boleh
mendatangi tempat kala.
26. Wugu,
dewanya sangyang Singajala = banyak akal, lekas mengerti, baik budinya.
Pohonya : Wuni sedang berbuah = siapa yang melihat bagaikan mengidam,
akan tetapi jika telah makan, sering mencela, banyak rejekinya.
Burungnya : Podang = cemburuan, tidak suka berkumpul. Gedungnya tertutup
dibelakang = hemat dan pendia. Bahayanya : digigit ular dan disia-sia.
Penangkalnya
: selamatan nasi pulen beras sepitrah dikukus dan bermacam-macam ketan,
jajan pasar, lauknya daging bebek putih sejodoh dimasak dengan santan.
Selawatnya 10 keteng. Doanya: Selamat. Candranya : awang-uwung = baik
budinya.Ketika kala wuku berada di sebelah Selatan, dalam 7 hari tak
boleh mendatangi tempat kala.
27. Wayang,
dewanya batari Sri = banyak rejekinya, pradah, bakti, teliti, dingin
perintahnya dicintai oleh orang banyak. Jembung berisi air didepan dan
duduk disitu = sejuk hatinya, sabar, rela hati, akan tetapi harus
diperlihatkan pemberiannya. Pasang keris terhunus = perintahnya mudah
didepan, sukar dibelakang. Pohonnya = Cempaka = dicintai oleh orang
banyak
Burungnya
= Ayam hutan = dicintai oleh pembesar, liar budinya, berbakat angkuh,
senang tinggal ditempat yang sunyi. Bahayanya : kenah tulah dan
difitnah.Penangkalnya : selamatan nasi tumpeng beras sepitrah dikukus,
daging kambing kendit dimasak macam-macam ketan, ayam dimasak sesukanya,
sayuran secukupnya. Selawatnya 40 keteng. Doanya : selamat. Candranya :
damar murub, bumi langit = selamat, banyak ilmunya.Ketika kolo wuku
berada diatas, dalam 7 hari tak boleh naik.
28. Kulawu,
dewanya sangyang Sadana = kuat budinya, besar harapannya. Duduk
dijembung berisi air ditepi kolam = sejuk hatinya, dingin perintahnya.
Membelakangi senjata tajam = pikirannya terdapat dibelakang, kurang
pandai. Pohonnya : Tal = panjang umurnya, besar harapannya, kuat
budinya.
Burungnya
: Nori, boros, murka. Gedungnya didepan = memperlihatkan kekayaannya,
pradah hanya lahir. Bahayanya : terkena bisa. Penangkalnya :
selamatannasi golong beras sepitrah dikukus, lauknya daging ayam dan
bebek yang berwarna merah, ikan dan daging burung, dimasak
sekehendahnya. Selawatnya 5 keteng. Doanya : Kabula. Candranya : Bun
tumetes ing sendang = ketika kecil miskin, akhirnya besar kebahagiannya,
banyak rejekinya.Ketika kala wuku berada di Utara, dalam 7 hari tak
boleh mendatangi tempat kala.
29. Dukut,
dewanya sangyang Sakri = keras hatinya. Menghadapi keris terhunus =
waspada, tajam pikirannya, segala yang dilihatnya berhasrat dipunyainya.
Pohonnya : Pandan wangi = kiri tempatnya, dengki, tak boleh didekati.
Burungnya : Ayam hutan = dicintai oleh para pembesar, liar dan tinggi
budinya, besar harapannya, suka tinggal ditempat sunyi.
Membelakangi
gedungnya = hemat dan pendiam. Bahayanya : dimedan perang.Penangkalnya :
selamatan nasi tumpeng beras sepitrah dikukus, lauknya panggang ayam
putih mulus dan ayam brumbun. Selawatnya satakswawe. Doanya : Slamet.
Candranya : tunggul asri sesengkeraning nata = bagus rupanya,
penakut.Ketika kala wuku berada di Barat, dalam 7 hari tak boleh
mendatangi tempat kala.
30. Watugunung,
dewanya sangyang Antaboga dan batari Nagagini. Antaboga = senang
tinggal alam untuk bertapa. Nagagini = gemar kepada asamara. Menghendaki
janji = suka bertapa ditempat yang sunyi, jika menjadi pendita,
mendapat kehormatan, gemar bersemedi, sering bersedih hati. Pohonnya :
Wijayakusuma = rupawan, tinggi budinya, tidak suka pada keramaian,
terlihat angkuh, teliti. Burungnya : Gogik = cemburuan. Bilahinya :
teraniaya.
Penangkalnya
: selamatan beras sepitrah dikukus, lauknya daging binatang yang
diburu, binatang berliang, burung, semuanya yang halal, dimasak
bermacam-macam jenang, daun-daunan 7 macam. Selawatnya 9 keteng. Doanya :
Mubarak. Candranya : Lintang wulan keraianan = terang hatinya, tetapi
tidak bercahaya.Ketika kala wuku berapa di timur, dalam 7 hari tak boleh
mendatangi tempat kala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar