Senin, 05 November 2012

perhitungan jawa untuk pernikahan

Tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran. Jelasnya, tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu. Ini sangat penting dalam hal pernikahan.

Masing-masing hari dan pasaran mempunyai "neptu", yaitu "nilai" yang bisa dilihat dari jumlah angkanya, dengan ketentuan sebagai berikut :
Ahad atau Minggu 5,
Senin 4,
Selasa 3,
Rabu 7,
Kamis 8,
Jumat 6,
Sabtu 9.

Adapun pasarannya adalah :
Legi 5,
Pahing 9,
Pon 7,
Wage 4,
Kliwon 8.

Dalam tradisi Jawa, dikenal banyak perhitungan neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan.

- Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon pengantin yaitu anak perempuan dan anak laki-laki, masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing-masing dikurangi 9.

Misalnya :
kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) dijumlah jadi 10 dikurangi 9, berarti tinggal 1.

Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) dijumlah jadi 10 dikurangi 9, tinggal 1.
Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa di atas maka perhitungannya sebagai berikut :
apabila sisa 1 dan 4 bila sudah berkeluarga akan banyak celakanya,
apabila sisa 1 dan 5, 1 dan 6 bila sudah berkeluarga akan jauh dari sandang pangan.

1 dan 7, banyak musuh,
1 dan 8, sengsara,
1 dan 9 menjadi pelindung,
2 dan 2 selamat, banyak rejekinya,
2 dan 3 salah seorang akan cepat meninggal,
2 dan 4 banyak godaannya,
2 dan 5 banyak celakanya,
2 dan 6 cepat kaya,
2 dan 7 anaknya banya yang mati,
2 dan 8 atau 2 dan 9 dekat rejekinya,
3 dan 3 melarat,
3 dan 4 banyak celakanya,
3 dan 5 cepat berpisah,
3 dan 6 mendapat kebahagiaan,
3 dan 7 banyak celaka,
3 dan 8 salah seorang cepat meninggal,
3 dan 9 banyak rejeki,
4 dan 4 sering sakit,
4 dan 5 banyak godaannya,
4 dan 6 banyak rejekinya,
4 dan 7 melarat,
4 dan 8 banyak halangannya,
4 dan 9 salah seorang kalah,
5 dan 5 tulus kebahagiaannya,
5 dan 6 dekat rejekinya,
5 dan 7 tulus sandang pangannya,
5 dan 8 banyak bahayanya,
5 dan 9 dekat sandang pangannya,
6 dan 6 besar celakanya,
6 dan 7 rukun,
6 dan 8 banyak musuh,
6 dan 9 sengsara,
7 dan 7 dihukum oleh istrinya,
7 dan 8 celaka karena diri sendiri,
7 dan 9 tulus perkawinannya,
8 dan 8 dikasihi orang,
8 dan 9 banyak celakanya,
9 dan 9 liar rejekinya.

- Perhitungan neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan ditambah neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi masing-masing 3.
apabila masih sisa 1 berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati.
sisa 2, berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati.
sisa 3 berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan keduanya bisa mati.

- Perhitungan neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi 4, apabila sisanya .
1 Getho, jarang anaknya,
2 Gembi atau gembili, banyak anak,
3 Sri , banyak rejeki.
4 Punggel,salah satu akan mati.

- Menjumlahkan neptu weton pengantin pria dan perempuan, kemudian dikurangi dengan 5.
Jika sisa:
1 sri,
2 dana,
3 lara
4 pati dan
5 lungguh.

Yang baik adalah yang jatuh pada hitungan sri, dana dan lungguh.
Sedangkan yang jatuh pada hitungan lara atau pati, itu pertanda jelek.
Sri berarti masalah rahayu, bahagia, sedangkan dana berkaitan dengan sandang pangan dan papan.

- Banyak lagi perhitungan terkait dengan masalah perkawinan yang dilihat dari hari kelahiran mempelai, serta hari dan pasaran saat melakukan ijab kabul atau akad nikah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar